KPSI, penyelamat atau Perusak sepakbola Indonesia ?

Bobroknya sepakbola Indonesia dikarenakan perebutan kekuasaan dalam liga Indonesia antara pihak PSSI dan KPSI. Konon munculnya KPSI akibat dari dipecatnya beberapa anggota excpo PSSI, sehingga memunculkan aroma balas dendam oleh anggota tersebut dan berujung dengan berdirinya PSSI bayangan. Meskipun begitu masyarakat Indonesia sudah pintar dalam menilai hal-hal semacam itu. Adanya aroma politik didalam tubuh persepakbolaan Indonesia tercium tajam. Emhh ... Apakah kroni-kroni Nurdin Halid juga turut menunggangi perselisihan persepakbolaan kita?

Indonesian Premier League (IPL) dan Indonesian Super League (ISL) adalah produk dari dua kubu yang sedang berselisih itu. IPL dengan PSSI nya dan ISL didukung mati-matian oleh pihak KPSI agar tetap dianggap sebagai divisi puncak liga indonesia.

Liga Super Indonesia merupakan kompetisi liga Indonesia yang ingin diganti dengan nama IPL oleh PSSI saat ini, namun banyak klub yang tidak menyetujui usulan tersebut. Meski dianggap ilegal oleh PSSI, LSI tetap berlangsung seperti biasanya dan sering tampil di layar TV kita yaitu ANTV dan TVone dan akibatnya dualisme sepakbola yang berlarut-larut lamanya ini berakibat dengan tidak berkembangnya sepakbola tim nasional Indonesia di mata internasional. Bahkan tidak ada satu klub liga indonesiapun yang tercantum dalam perhelatan liga champion se-asia. Parah ya!!

Kesimpulannya adalah dengan adanya perbedaan pendapat yang saling memaksakan dari kubu PSSI dan KPSI  berakibat buruk dengan performa sepakbola Indonesia sampai saat ini. Hal tersebut terjadi karena terbentuknya KPSI yang ingin mengambil alih kekuasaan PSSI saat ini. Meskipun begitu terbentuknya KPSI diakibatkan oleh dipecatnya beberapa anggota excpo PSSI terdahulu dan berujung dengan tabiat manusiawinya yaitu balas dendam. selain itu KPSI berdiri karena niatan PSSI untuk merubah nama kompetisi puncak liga indonesia yang saat itu ISL menjadi IPL.

Jadi apakah kata SUPER dalam ISL diangap "haram" oleh PSSI atau memang kata tersebut agak sedikit berbau promosi rokok terkenal di Indonesia atau PSSI memiliki alasan lain untuk mengganti nama tersebut agar dianggap sebagai bentuk reformasi setelah hancurnya Rezim Nurdin Halid di kancah sepakbola Indonesia?

Entahlah, namun yang jadi pertanyaan saya saat ini adalah apakah KPSI itu dapat dianggap sebagai Penyelamat atau malah menjadi Perusak sepakbola Indonesia?

Note: Sebagai pengamat sepakbola ( penonton sepakbola di TV ), saya pribadi tidaklah terlalu respek dengan sepakbola Indonesia dibandingkan dengan pertandingan liga-liga dari mancanegara. Khususnya hakim garis liga Indonesia (wasit garis), yang menurut saya sangat bodoh dalam memutuskan pelanggaran OFFSIDE. hahaha ... cuihh


Komentar