Gratifikasi #SuapSeks ala Pejabat Nakal - @MataNajwa


 
Photo profil twitter @MataNajwa


Nonton kan, acara matanajwa hari ini di MetroTV, kalau tidak berarti kamu nonton acara sepkabola, Iraq vs Timnas Indonesia atau jangan-jangan nonton Sinetro (huek huek dueh ). meski tidak bisa habis nontonnya, gara-gara sepakbola, kali ini Matanajwa telah meringkas beberapa hal penting melalu akun tweetnya.

berikut beberapa kesimpulan dari topik Matanajwa hari ini yang diraingkas dalam chirpstory tentang SUAP SYAHWAT :



memang sekarang jamannya jaman saling mengkonspirasi, saling membodohi bahkan tanpa malu malu beberapa oknum pejabat rela menerima wanita seksi sebagai ganti dan pelengkap untuk memuluskan sebuah proyek pemerintah. Seks ehem ehem ... ya benar tubuh tubuh mulus para wanita panggilan bisa dianggap sebagai syarat untuk memuluskan proyek nakal oleh beberapa pengusaha sebagai hadiah untuk para pejabat negeri ini. Salah satunya kasus terakhir yang menjerat pentolan Partai Keadilan Sejahtera dalam kasus Suap Sapi, Luthfi Hasan Ishaq yang dibubuhi dengan penangkapan seorang wanita cantik yang berstatus Mahasiswi pada sebuah perguruan tinggi di Jakarta yaitu MAHARANI SUCIONO. Dan desas desus yang beredar proses penangkapan Rani bersama para tersangka terjadi di dalam sebuah kamar hotel berbintang Hotel Le Meredien dalam kasus suap sapi ini.

Kembali membahas tweet Matanajwa, kita akan lebih memahami bahwasannya perilaku para pejabat sekarang memang sudh aneh aneh, dari sekedar kongkalingkong urusan bisnis dengan duit alias suap-disuap namun sekarang telah dibubhi dengan daging daging hidup nan mulus sebagai bumbun penyedapnya / Hadiah. Bahkan tidak hanya pejabat laki-laki, pejabat perempuanpun juga ikut-ikutan menikmati "hadiah" ini. Pada acara Matanajwa menghadirkan dua orang saksi yang bisa kita sebut hadiah, yaitu pekerja seks untuk para pejabat. Narasumber kesaksian dihadirkan melalui agen khusus seks untuk para pejabat sebagai barang pesanan. konon biaya untuk barang pesanan ini bisa mencapai 3-5 juta untuk servis esks secara shor time dan dua kali lipatnya untuk cost semalam.

Para pejabat dari Kalimantan dan Papua merupakan para pelanggan yang paling banyak menikmati daun-daun para pekerja seks ini. cukup dengan berpenampilan cantik nan menggoda dan servis seks yang bagus, para pekerja seks ini bisa melayani pejabat-pejabat nakal melalui agennya. Namun sebelum meservice calon pelanggannya, para pekerja seks ini di-briefing terlebih dahulu dan dimake up semaksilan meungkin sehingga penampilannya berbeda dari seperti biasanya. Dan semua kebutuhan dari "hadiah" akan dipenuhi agennya. tutur kesaksian salah satu pekerja seks dalam wawancara acara matanajwa di metro TV hari ini.

Dalam kasus suap seks ini, undang-undang bisa menjerat pejabat nakal tersebut sebagai Gratifikasi / hadiah, ungkpa I gede Pasek (polisis Partai Demokrat) salah satu tamu yang diundang dalam acara Matanajwa tersebut. Namun gratifikasi ala seks sangatlah sulit untuk dibuktikan, lanjutnya. Berbeda dengan juru bicara KPK “Perdebatannya adl sejauh mana nilai gratifikasi dlm bentuk rupiah, karena di UU itu selalu dikonversi ke rupiah” Johan Budi. Namun Pada dasarnya gratifikasi seks itu didahului dengan pemberian uang & fasilitas. Perannya hanya memperlancar suatu proses proyek nakal.

Jadi disimpulkan bahwasannya suap seks dalam kasus-kasus korupsi sudah dianggap sebagai hal biasa. Mungkin karena alasan norma-norma kesusilaan, KPK jarang bahkan tidak pernah mempublikasikan proses tangkap tangan kasus gratifikasi model ini pada publik. Dan mungkin dalam kasus suap sapi ala kader PKS Luthfi hasan Ishaq telah membuka mata masyarakat tentang adanya suap seks meski pada kasus ini KPK tidak menangkap tangan Rani bersama mantan presiden tersebut.

Hmm ... beginilah perilaku pejabat-pejabat nakal yang ingin meraih segalanya. korupsi ala suap-disuap, korupsi ala suap seks, dan korupsi ala alay.

Komentar